Saham Tesla di Bawah Tekanan
- Saham Tesla turun hampir 7% pada perdagangan pra-pasar pada hari Senin setelah CEO Elon Musk mengumumkan rencana untuk membentuk partai politik baru di AS.
- Kekhawatiran investor meningkat, mempertanyakan fokus Musk terhadap masa depan Tesla di tengah ambisi politiknya yang terus meningkat.
- Tesla melaporkan penurunan pengiriman kendaraan secara kuartalan untuk kedua kalinya secara berturut-turut.
Ketegangan Politik dan Masalah Kepemimpinan
- Pertikaian publik antara Musk dan Trump semakin meningkat, terutama setelah perselisihan mengenai kebijakan pajak.
- Trump secara terbuka menolak ide partai Musk sebagai “konyol”, sehingga menimbulkan potensi konflik kepentingan, terutama terkait peran Musk dalam kontrak pemerintah dan usaha luar angkasa.
- Para investor mempertanyakan apakah dewan direksi Tesla akan melakukan intervensi karena Musk terus memperluas keterlibatan politik dan bisnisnya di luar Tesla.
Kinerja dan Valuasi Pasar
- Saham Tesla telah turun sekitar 35% sejak mencapai puncaknya pada bulan Desember setelah Trump terpilih kembali.
- Tesla kini menjadi saham dengan kinerja terburuk tahun ini di antara perusahaan-perusahaan yang masuk dalam “Magnificent Seven” di AS.
- Perkiraan nilai wajar menempatkan saham Tesla di sekitar $276,88, menunjukkan kemungkinan penurunan lebih lanjut sebesar 6% dari level saat ini.
- Saham ini masih sangat fluktuatif, mencerminkan penilaian analis yang berbeda dan posisi perusahaan di pasar mobil listrik yang berkembang pesat.
Kesimpulan:
Ambisi politik Elon Musk membentuk kembali sentimen investor terhadap Tesla, menambah ketidakpastian pada lingkungan pasar yang sudah menantang yang didorong oleh perlambatan penjualan, kekhawatiran kepemimpinan, dan risiko valuasi.